Pada kesempatan ini R.Rahajeng akan mengulas sedikit sejarah
mengenai kain Batik. Batik sendiri merupakan sebuah kata yang diambi dari kata “amba” dan “titik”. Makna batik yaitu proses membentuk berbagai motif, symbol serta
warna dengan penggunaan perintang warna atau “Resist Dyeing” pada sebuah kain. Kita biasa menyebut perintang
warna atau resist dyeing ini dengan
sebutan “Malam”. Nah sebutan Malam ini
tentunya sudah tak asing lagi di telinga kita. Kalau kita pergi ke beberapa industri
batik atau toko-toko batik tentunya kita sering melihat para pengrajin membatik
dengan menorehkan canting pada kain yang sebelumnya canting tersebut diisi
dengan malam yang telah dimasak pada kompor kecil. Jadi kain yang biasa kita
sebut dengan “Batik” ini tentunya harus melalui proses perintang warna/Malam. Yup!
Batik harus mengandung malam dan kalau kita melihat beberapa kain meski
motifnya batik namun dalam prosesnya tidak mengandung malam, ini namanya bukan
batik melainkan tekstil bermotif batik. Selanjutnya kita akan bahas lagi mengenai sejarah juga teknik pembuatan batik.
Perintang warna / Malam / Resist dyeing
Malam yang dipanaskan dengan kompor kecil sebelum digunakan untuk membatik menggunakan canting. Sebelahnya terdapat beberapa canting juga pola motif yang akan dikerjakan
Pengrajin batik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar